Sunday, 12 June 2016

PASCA PANEN DAN DAMPAK NYA

A. Hasil Panen dan Pemasaran

1. Hasil Panen

          Hasil adalah sesuatu yang di adakan (di buat, di jadikan, dsb) oleh usaha (pikiran).
Panen adalah memungut hasil.
Arti hasil panen adalah suatu usaha yang di adakan sehingga mendapatkan hasil (telur asin). Hasil panen yang berupa telur asin yang bauk dan bermutu tinggi, karena hasil dari suatu usaha yang di landasi dengan proses pemikiran secara matang dan sistematik baik secara teoritik maupun praktek.
         Pemikiran yang sederhana dan sistematik yang di tanamkan pada anak didik harus selalu mengacu pada aspek kognitif, afektif, dan psimotorik yang tidak lepas di awali dari pengenalan lingkungan sekitar termasuk kebutuhan lingkungan itu sendiri. Sehingga anak didik mampu menyesuaikan diri di tengah-tengah masyarakat secara mandiri. Lingkungan sekitar kita dapat berupa lingkungan alam, sosial maupun budaya.
          Kebutuhan lingkungan secara implisit terangkum dalam kebutuhan pembangunan daerah. Kita harus selalu mengikuti perkembangan pembangunan situasi terutama kebutuhan pembangunan daerah/maupun membaca situasi kebutuhan daerah. Sehingga telur asin yang kita hasilkan mampu bersaing di tengah-tengah pasar secara berkesinambungan dan baik.

2. Pemasaran

          Hasil panen yang berupa telur asin baik secara kualitas maupun kuantitas harus dapat di manfaaatkan sebaik-baiknya. Kita harus mampu memanfaatkan peluang besar. Memasarkan telur asin secara tepat, cepat dan cermat pada konsumen maka akan memiliki peluang yang sangat besar terhadap perkembangan telur asin itu sendiri.
         Di samping mendapatkan peluang di pasaran, bisa memasarkan telur asin kepada teman-teman atau masyarakat di sekitar kita, bahkan pada toko atau warung.
Alangkah baiknya pula seperti koperasi sekolah dapat menyediakan telur asin. Untuk pemasaran komodite telur asin kita harus selalu melihat situasi dan kondisi kebutuhan daerah. Kebutuhan daerah dan lingkungan harus kita padukan secara serasi dan selaras. Sehingga hasil yang kita wujudkan akan membawa dampak yang positif.
         Dengan bertahap dan mampu memelihara, mempertahankan mutu telur asin secara baik, maka pemasaran nya bukan  hanya di tingkat daerah bahkan pada tingkat Nasional maupun Internasional.

B. Dampak bagi pembuat telur asin

          Pembuat telur asin berarti orang yang pekerjaan nya membuat telur asin. Membuat telur asin yang baik/profesional tidak lepas dari landasan teori, praktek, pengalaman di lapangan serta sistematika proses pembuatan nya selalu di taati dan terpatri menjadi satu. Di samping itu juga memiliki menagemen yang baik serta mampu mengikuti dinamika usaha yang selalu mengalami pasang surut.
         Pembuat telur asin yang baik dalam menghadapi pasang surut nya usaha, harus memiliki jiwa wira usaha dan wiraswasta yang tinggi. Mencermati pengalaman yang timbul di lapangan, dan selalu mengevaluasi hasil produksi nya tidak akan gentar menghadapi saingan usaha yang semakin kuat. Justru harus bersaing dalam hal mutu dan mampu membaca situasi pasar baik secara lokal maupun pasar dunia.
        Dari ketelitian dan keterampilan yang di miliki bagi pembuat telur asin, maka dampak positif nya adalah :

  1. Memiliki jiwa wira usaha dan wiraswasta.
  2. Memiliki sifat kehati-hatian, ketekunan dan kesabaran yang matang.
  3.  Memiliki wawasan yang luas.
  4.  Memiliki prospek atau masa depan yang baik.
  5. Menambah kesejahteraan keluarga.

PROSES PEMBUATAN TELUR ASIN

A. Alat yang di perlukan

      Proses adalah runtutan perubahan atau peristiwa dalam perkembangan sesuatu. Demikian pula dalam pembuatan telur asin mengalami suatu proses yang membutuhkan kecermatan dan  ketelitian tersendiri, dari bahan baku telur menjadi telur asin yang benar-benar memiliki khas atau spesifikasi untuk di nikmati.
      Adapun proses  sebelum menyiapkan telur dan menjadi telur asin tentunya ada komponen yang lebih penting lagi yaitu mempersiapkan alat-alat yang di perlukan.
     Secara umum alat-alat yang di perlukan dapat kita sebutkan antara lain : ember, baskom, abu sekam, garam dapur dan batu bata bubuk. Secara khusus kita membagi menjadi tiga cara antara lain sebagai berikut :
1. Cara tradisional (lama)
    Alat-alat yang di perlukan untuk pembuatan telur asin dengan cara ini antara lain : 
    - Baskom/ember
    - Panci
    - Kompor
2. Cara gaya baru
     Alat-alat yang di perlukan untuk pembuatan telur asin dengan cara ini antara lain :
     - Baskom/plastik
     - Panci 
     - Kompor
3. Cara pembungkusan kering
    Alat-alat yang di perlukan untuk pembuatan telur asin dengan cara lain antara lain :
    - Baskom
    - Kaleng Minyak tanah
    - Peti

B. Perbandingan bahan pembuatan telur asin

        Sebelum proses pembuatan telur asin di laksanakan maka di persiapkan segala sesuatunya, baik alat-alat maupun bahan-bahannya. Adapun bahan yang akan kita gunakan harus di sesuaikan sengan kebutuhan/perbandingan bahan.

1. Cara tradisional/lama

    Perbandingan bahan yang harus di sediakan antara lain :
  1. Telur yang masih baik (sesuaikan dengan kebutuhan) di cuci bersih dengan air yang mengalir bila perlu gunakan amplas.
  2. Garam dapur kristal dan bubuk batu bata/abu gosok dengan perbandingan 1 : 1.
  3. Telur-telur yang sudah bersih di bungkus dengan adonan satu persatu/telur di atur dalam baskom kemudian di lumuri adonan (di sesuaikan kebutuhan).
2. Cara gaya baru

    Perbandingan bahan yang harus di sediakan antara lain :
  1. Telur yang masih baik ( sesuaikan dengan kebutuhan) di cuci bersih dengan air yang mengalir bila perlu gunakan amplas.
  2. Garam dapur kristal dan bubuk batu bata/abu gosok dengan perbandingan 1:1. Campurkan menjadi satu, aduk sampai rata, tambah air teh (tanin). Perbandingan antara bubuk teh hitam dengan  air adalah 1:60.
  3. Telur-telur yang bersih di bungkus dengan adonan satu persatu (disesuaikan dengan kebutuhan).
  4. Telur-telur yang telah di lumuri adonan di peram selama 7-14 hari.
  5. Setelah itu telur di rebus dengan di tambahkan bubuk tawas (sesaikan kebutuhan).
 3. Cara pembungkusan kering 

    Perbandingan bahan yang harus di sediakan dalam pembuatan telur asin secara pembungkusan kering antara lain :
  • 100 butir telur
  • 1 kg abu dapur
  • 1 kg batu merah yang sudah di tumbuk halus
  • 0,5 kg garam dapur yang sudah di tumbuk halus
  • 25 gram asam sendawa
 C. Proses pembuatan  telur asin
    
      Secara umum proses pembuatan telur asin dapat di laksanakan sebagai berikut :
  1. Siapkan alat-alat yang terdiri dari ember, baskom, abu sekam, garam dapur dan batu bubuk.
  2. Siapkan bahan baku utama yang baik (telur segar)
  3. Membuat adonan yang terdiri dari garam dapur, abu sekam, batu merah bubuk yang di beri air sedikit agar kental. Kemudian mengambil telur yang telah di pilih untuk di balut adonan secara merata dan di simpan pada tempat selama 10-15 hari dan akhirnya telur di cuci bersih serta di rebus/dimasak.
      Adapun secara khusus kita membagi menjadi 3 (tiga) cara antara lain :

1. Cara tradisional (lama)

     >  Sartasi dan pembersihan
    
          Pilih telur yang masih baik, jangan yang retak kulitnya, kemudian telur yang terpilih di cuci bersih dengan air yang mengalir untuk menghilangkan kotoran yang menempel pada kulit telur, bila perlu gunakan amplas.

      >  Pembuatan Adonan

           Siapkan garam dapur kristal, bubuk batu atau abu gosok perbandingan 1:1, campurkan menjadi satu aduk sampai rata, tambahkan air sampai terbentuk adonan yang kental.

     >  Pembungkusan/pelumuran

         Telur-telur yang telah bersih di bungkus dengan adonan satu persatu atau telur dalam baskom kemudian di lumuri adonan sampai semua permukaan telur tertutup semua.

     >  Pemeraman 
   
         Telur-telur yang telah di bungkus/dilumuri adonan di peram atau di simpan selama 7-14 hari. Makin lama pemeraman telur asin yang di hasilkan akan semakin asin rasa nya.

     >  Pencucian

         Setelah telur asin sudah jadi, bila ingin di rebus telur-telur tersebut di cuci dahulu untuk membesihkan dari adonan yang membungkusnya.
 
      >  Perebusan

           Setelah telur asin bersih, telur di rebus da pada waktu perebusan di tambahkan bubuk tawas. Bubuk tawas ini di maksudkan untuk melapisi   pori-pori pada kulit telur sehingga telur asin akan lebih awet.

 2. Cara gaya baru

     Dikatakan cara gaya baru karena dalam pembuatannya di tambahkan tanin sehingga warna nya agak kecoklatan. Tanin ini dapat di peroleh dari ekstrak daun teh, daun jambu biji atau babakan akasia.
Adapun proses pembuatan nya adalah :

1. Sortasi dan Pembahasan
    
    Pilih telur yang masih baik, jangan yang retak kulitnya kemudian telur-telur yang terpilih di cuci bersih dengan air yang mengalir untuk menghilangkan kotoran yang menempel pada kulit telur, bila perlu gunakan amplas.

2. Pembuatan Adonan

    Siapkan garam dapur kristal, bubuk batu bata atau abu gosok dengan perbandingan 1:1, campurkan menjadi satu sendok sampai rata, tambahkan air teh (tanin) sampai membentuk adonan yang kental.

3. Pembungkusan/pelumuran

    Telur-telur yang telah bersih di bungkus dengan adonan satu persatu, atau telur di atur dalam baskom kemudian di lumuri adonan sampai semua permukaan telur asin tertutup.

4. Pemeraman

    Telur-telur yang telah di bungkus/dilumuri adonan diperam atau di simpan selama 7-14 hari. Makin lama pemeraman telur asin yang di hasilkan akan semakin asin rasanya.

5. Pencucian

    Setelah telur asin sudah jadi bila ingin di rebus telur tersebut di cuci dahulu untuk di bersihkan dari adonan yang membungkusnya.

6. Perebusan

    Setelah air bersih telur di rebus dan pada waktu perebusan di tambahkan bubuk tawas. Bubuk tawas ini di masksudkan untuk melapisi pori-pori pada kulit telur sehingga telur asin akan lebih awet.


3. Cara pembungkusan kering

  1. Semua bahan di hancurkan dan di masukkan dalam baskom atau tempat lain.
  2. Tambahkan asam sendawa dan di aduk hingga rata sehingga menjadi/menyerupai adonan.
  3. Telur telebih dahulu di cuci bersih dan di keringkan.
  4. Celupkan telur ke dalam adonan sehingga telur menjadi terbungkus.
  5. Lalu di simpan dalam peti atau kaleng minyak tanah yang sudah di bersihkan selama 2 minggu.
  6. Setelah dua (2) minggu dapat di makan setelah di rebus terlebih dahulu.
 

Saturday, 11 June 2016

SARANA DAN PRASARAN

A. Pemilihan Telur Asin dan Tempat Penyimpanan
    
     Telur adalah salah satu bahan makanan yang berasal dari ternak yang di kenal dengan gizi tinggi karena mengandung zat-zat makan yang sangat di butuhkan oleh tubuh manusia seperti asam amino yang lengkap dan seimbang, vitamin serta mempunyai daya cerna yang tinggi.
     Disamping di kenal bernilai gizi tinggi telur juga mempunyai sifat mudah rusak. Maka perlu di lakukan suatu tindakan sehingga masa simpanya dapat di perpanjang. Oleh sebab itu usaha peningkatan produksi perlu di ikuti dengan usaha-usaha bidang teknologi seperti :

1. Cara Memilih Telur Asin Yang Baik dan Segar.

    Tanda-tanda telur yang baik atau segar adalah :
  • Kulit telur mulus.
  • Kuning telur berada di tengah-tengah dan tidak bergerak bebas.
  • Rongga udara kecil.
     Sedangkan cara untuk mengetahui apakah telur masih baik atau sudah sudah rusak dapat di gunakan antara lain :

a. Menggunakan sinar matahari.
    Cara nya adalah telur di kepal dengan tangan kemudian diarahkan pada sinar matahari. Bila telur masih baik akan terlihat warna terang dan kuning terletak di tengah-tengah.

b. Menggunakan lampu pijar (candling)
    Cara nya adalah hampir sama dengan menggunakan sinar matahari. Lampu pijar dapat di letakkan di atas meja atau di tempat khusus. Akan lebih baik baik lagi apabila lampu pijar di dalam kantong atau kaleng yang berbentuk kerucut. Dengan menggunakan lampu pijar akan dapat di amati letak dan besar nya kuning telur. Adanya noda hitam atau merah dalam telur. Cara ini merupakan cara yang terbaik.
     Dengan cara ini akan dapat di amati tentang :
- Kulit telur :
       Dengan lampu pijar akan terlihat apakah kulit masih utuh atau sudah retak dan tebal kulit telur.

- Kuning telur :
     Semakin luas bayangan kuning telur menunjukkan kualitas telur. Dimana semakin jelek dan semakin datar bentuknya semakin rendah mutunya.

- Ruang  udara :
       Pada telur yang baru keluar dari induk belum ada ruang udara, tetapi dalam waktu singkat akan  membesar kurang lebih 3 mm.
       Dan akan bertambah besar lagi bila telur di tempatkan pada udara yang hangat dan kering. Besar nya ruang udara dalam telur dapat di jadikan ukuran bila ingin membeli telur di pasar.

c. Telur di rendam dalam air
      Dengan cara merendam telur dalam air ini akan menunjukkan bahwa telur masih baik akan tenggelam, tapi bila telur sudah rusak mak telur akan melayang.

d. Telur di pecahkan
        Cara ini bisa di pakai untuk pemeriksaan telur dengan mengambil sample. Dengan cara ini akan terlihat bahwa bila telur masih segar kuning dan putih telur tebal dan berdiri membukit, sedangkan bagian putih telur yang tipis akan sedikit keluar.
Di bawah ini gambar telur yang baik atau segar :





                                                                                                                                








 2. Tempat Penyimpanan Telur Yang Baik

     Hal-hal yang harus di perhatikan dalam penyimpanan telur adalah sebagai berikut :

- Telur di besihkan terlebih dahulu.
   Ada dua cara membersihkan telur yaitu :

a. Cara Basah :

Adalah dengan mencuci telur dalam air hangat suam-suam kuku lalu di lap atau menggunakn mesin pencuci khusus yaitu dengan cara memasukkan keranjang yang berisi telur kotor ke dalam ember mesin pencuci yang telah berisi air dengan temperatur 13 derajat celcius-19 derajat celcius.

b. Cara Kering :

Adalah dengan menggunakan wool besi, batu asah attau keras amplas/kertas pasir.

- Kulit telur yang akan di simpan harus utuh, tidak rusak atau pecah.

- Telur yang disimpan tidak mengandung bintik merah atau noda lainnya.

- Telur di simpan pada tempat yang sejuk/dingin, ruangan besih dan udara segar.
  Temperatur yang baik untuk penyimpanan telur adalah 10 derajat- 13 derajat Celcius dengan kelembaban 75%-80%. Bila ingin disimpan lebih lama lagi (+ 6 bulan) di gunakan alat pendingin dengan suhu 0 Celcius- 15 Celcius dengan kelembaban 85%-90%.

- Telur jangan di simpan dekat dengan bau atau uap keras seperti minyak merah, sabun dsb. Kerena bau tersebut akan di serap oleh telur melalui pori-pori telur.

- Cara menyimpan telur dengan adalah dengan meletakkan bagian yang tumpul di sebelah atas dan bagian yang lancip di sebelah bawah. Maksudnya adalah agar kantong udara berada di sebelah atas sehingga tidak tertekan oleh isi telur yang dapat menyebabkan telur cepat rusak.

egg bray (penyimpanan telur)








 









Adapun tempat penyimpanan telur yang dapat di gunakan adalah sebagai berikut :
  1. Lemari Es. Bagi Masyarakat yang berada di kota/desa dan memungkinkan, maka lemari es adalah tempat penyimpanan telur yang paling praktis. Telur yang di simpan dalam lemari es dapat bertahan selama 2 minggu dan bila disimpan di lemari es pada bagian frezer dapat bertahan  7 minggu.
  2. Periuk tanah. Bagi masyarakat yang tidak mempunyai lemari es, untuk penyimpanan telur secara sederhana dapat menggunakan periuk tanah. Caranya adalah periuk tanah di kubur dalam tanah sampai leher periuk. Simpan telur dalam periuk yang sebelumnya telah di lapisi dengan jerami atau pisang kering. Perlu di ingat agar tanah di sekitar periuk selalu dalam keadaan basah, maka tanah di sekitar periuk di siram dengan air.
  3. Kantong plastik. Kantong plastik juga dapat di gunakan untuk menyimpan telur, dengan cara memasukkan telur ke dalam plastik, kemudian di tutup rapat-rapat agar tidak terjadi pertukaran udara.
B. Penyediaan Bahan Baku

     Bahan baku yang harus di sediakan atau di siapkan dalam pembuatan telur asin adalah sebagai berikut :
  1. Telur itik
  2. Garam dapur
  3. Batu merah
  4. Abu dapur
  5. Teh hitam
  6. Bubuk tawas
  7. Asam sendawa
  8. Air
      Bahan-bahan baku di atas merupakan komponen pembuatan telur asin  yang bersifat umum. Bahan baku yang paling utama adalah telur. Telur harus di sewakan dengan cara pengolahannya sehingga lebih tahan lama disimpan, karena penyimpanan pada temperatur kamar biasa hanya dapat bertahan paling lama 14 hari.
    Ada beberapa cara pengawetan dan pengolahan telur secara sederhana adalah sebagai berikut :

1. Pengawetan telur dengan air hangat.
    Cara nya adalah :
  •  telur umur 1 hari di cuci bersih kemudian di keringkan dengan lap kering.
  • panaskan air sampai mendidih kemudian di dinginkan sampai temperatur 65 derajat Celcius.
  • Celupkan telur selama 10 menit, angkat dan taruh dalam tempat telur sampai kering, kemudian simpan pada suhu kamar.
2. Merendam telur dengan daun jambu biji.

Perendaman  telur dengan daun jambu biji dapat mempertahankan mutu telur selama + 1 bulan. Telur-telur yang telah di rendam akan berubah menjadi kecoklatan seperti telur pindang, sedangkan rasa telur tidak mengalami perubahan.
 Cara perendaman telur dengan daun jambu biji adalah :
  • siapkan daun biji yang sudah tua sebanyak + 5kg dan di jemur di panas matahari sampai kering.
  • Rendam 1 kg kapur sirih dalam ember plastik atau tempayan tanah liat yang berisi 15 liter air selama satu malam. Setelah satu malam larutan kapur tadi akan menjadi larutan jenuh.
  • Bersihkan 100 butir telur dengan kain bersih, kemudian masukkan ke dalam ember plastik yang berisi larutan kapur jenuh tersebut. Biarkan telur tersebut terendam dalam larutan kapur jenuh selama 7 hari.
  • Sementara itu pada hari ke enam, persiapkan larutan daun jambu biji dengan cara merebus 1/2  kg daun jambu biji dalam 11 liter air da setelah dingin diamkan selama satu malam. Keesokan harinya larutan di saring untuk memperoleh larutan daun jambu biji. Rendam lagi telur tersebut selama 8 hari.
  • Setelah di angkat, tiriskan, kemudian simpan pada rak-rak atau tempat tidur.
3. Merendam telur dalam minyak kelapa.
   
        Dengan cara merendam tekur ke dalam minyak kelapa, telur ayam ras akan dapat di simpan sampai 2 bulan. Dengan cara ini kulit telur maupun rasa telur tidak mengalami perubahan.
        Pengawetan telur dengan cara mencelupkan ke dalam minyak kelapa sangat baik di lakukan karena praktis, mudah dan telur dapat di simpan lebih lama.
       Cara pengawetan untuk 100 butir ayam ras adalah sebagai berikut :
  • Panaskan minyak kelapa sebanyak 1/4 liter sampai mendidih dan setelah itu di biarkan sampai dingin.
  • Bersihkan kulit-kulit telur dengan lap bersih.
  • Setiap telur di celupkan ke dalam minyak kelapa yang telah di persiapkan dan tiriskan.
  • Setelah tiris betul simpan telur-telur tersebut dalam rak telur.
 4. Pengawetan telur dengan kulit Akasia

          Pengawetan dengan menggunakan kulit akasia sebanyak 0,5% dalam air dapat mempertahankan telur sampai 60 hari.
Cara nya adalah :
  • 240 gr kulit akasia kering di tumbuk dan di godok dalam 30 liter air selama satu jam kemudian larutkan di dinginkan.
  • Kemudian masukkan telur-telur ke dalam larutan sampai seluruh permukaan terendam.
5. Pengawetan telur dengan Natrium Silikat (water glass).

          Bahan pengawetan Natrium Silikat berupa cairan kental, tidak berwarna jernih seperti gelas dan tidak berbau. Proses pengawetan terjadi dengan terbentuknya endapan silikat pada permukaan kerabang telur dan endepan silikat tersebut berfungsi untuk menutupi pori-pori kerabang telur.
Cara nya adalah sebagai berikut : Telur-telur di rendam dalam larutan Natrium Silikat dengan konsentrasi 10% selama 1 bulan. Hasil nya adalah dapat mempertahankan kualitas telur secara baik sampai 1 1/2 bulan.

6. Pengawetan telur dengan garam dapur

            Bahan pengawet yang di gunakan adalah garam dapur (NaCI) dengan konsentrasi 25-40% selama 3 minggu. Setelah itu telur di letakkan dalam tempat telur, hasilnya adalah telur dapat bertahan sampai 8 minggu dan warna kuning telur lebih pekat.

7. Mengasinkan Telur

           Telur asin sudah sangat populer bagi masyarakat, di samping telur asin dapat di simpan lama juga merupakan makanan yang di sukai karena rasa dan aroma nya yang khas berbeda dengan telur biasa, serta dengan persediaan telur asin di rumah tangga sangat menolong apabila di butuhkan sewaktu-waktu.
           Ada bermacam-macam variasi cara mengasinkan telur antara lain :
  • Cara Tradisional
  • Cara Gaya Baru
  • Cara Pembungkusan Kering
C. Bahan Yang di Perlukan

1. Cara Tradisional/Lama

            Usaha mengasinkan telur di lakukan masyarakat sejak jaman dahulu. Proses pembuatannya dengan penggaraman. Fungsi garam dalam pengasinan telur adalah sebagai pengawet sekaligus memberikan rasa yang spesifik pada telur. Karena garam itu sendiri dapat mencegah atau menghambat bekerja nya enzim proteolitik, yaitu enzim yang menguraikan protein telur tidak rusak. 
           Garam juga dapat menyerap air sehingga kadar air dalam telur akan berkurang, akibat nya telur asin yang di hasilkan akan lebih awet.
Bahan yang di perlukan dalam pembuatan telur asin secara tradisional adalah :
a. Telur ayam atau itik
b. Garam dapur kristal
c. Air
d. Bubuk tawas

2. Cara Gaya Baru

             Pembuatan telur asin secara gaya baru pada hakekatnya bertujuan sama yaitu memberikan rasa yang spesifik pada telur. Hanya di sini proses pembuatannya di tambahkan tanin sehingga warna  nya agak kecoklatan. Tanin dapat di peroleh dari ekstrak daun teh,daun jambu biji atau babakan akasia.
             Tanin ternyata dapat menyamak kulit telur sehingga air dan udara dari dalam telur tidak dapat keluar dan mikroba tidak dapat masuk menembus kulit telur. Hal ini menyebabkan telur asin yang di hasilkan akan terhindar dari kehilangan berat dan kerusakan karena mikroba.

             Untuk mendapatkan tanin di lakukan dengan cara mengekstrak daun teh hitam di dalam air mendidih. Perbandingan antara bubuk teh hitam dengan air adalah 1 : 60. Air hasil ekstraksi teh hitam akan berwarna coklat kehitaman, ini menunjukkan tanin telah larut dalam air. Selain dari daun teh tanin dapat di peroleh dari daun jambu biji, babakan akasia, kulit buah manggis dsb. Penggunaan larutan tanin ada 2 cara yaitu setelah penggaraman atau pada saat penggaraman.
             Penggunaan setelah penggaraman di lakukan dengan cara merendam telur yang telah asin selama 1 minggu, sedangkan penggunaan pada saat penggaraman di lakukan dengan cara mencampur adonan garam dan larutan tanin, selanjutnya adonan di gunakan untuk membungkus telur. Cara ini lebih praktis dan lebih cepat.
           Bahan yang di perlukan dalam pembuatan telur asin dengan cara gaya baru adalah :
  • Telur ayam atau telur itik
  • Garam dapur kristal
  • Bubuk batu bata atau abu gosok
  • Teh hitam   
3. Cara pembungkusan kering

          Pembuatan telur asin dengan cara pembungkusan kering merupakan suatu alternatif mana yang paling produktif di antara cara-cara yang lain.
          Bahan yang di perlukan dalam pembuatan telur asin dengan cara pembungkusan kering adalah:
  • Telur ayam atau telur itik
  • Abu dapur
  • Batu merah halus
  • Garam dapur halus
  • Assam sendawa


    Friday, 10 June 2016

    Pendahuluan

    A. Pengertian
       
         Dewasa ini kesejahteraan masyarakat kita makin meningkat dan kebutuhan hidup semakin meningkat. Terpenuhinya kebutuhan bahan makanan yang bermutu, bergizi memerlukan pengadaan bahan makanan yang cukup.
         Salah satu usaha ialah untuk mencukupi kebutuhan pangan yang berasal dari hewan pembangunan di bidang telur asin. Dengan mengusahakan telur asin walau kecil sekalipun kita telah turut serta membantu pemerintah dalam mengadakan bahan makanan yang bergizi. Oleh karena itu perlu di usahakan pengadaannya melalui upaya pendidikan, di antaranya mata pelajaran muatan lokal "Telur Asin".

    B. Fungsi 
      
         Mata pelajaran muatan lokal Telur Asin berfungsi memberikan kemungkinan besar kepada siswa untuk akrab dengan lingkungan dan terhindar dari keterasingan terhadap lingkungannya.
         Hal ini juga karena iklim dan kondisi sebagian besar wilayah Kabupaten Brebes cocok untuk usaha telur asin. Dengan demikian pengenalan dan pengembangan lingkungan ini dapat menunjang peningkatan agar dapat menolong dirinya sendiri dan membantu orang tua dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya melalui program-program yang mempunyai nilai-nilai ekonomi tinggi dan strategis.

    C. Tujuan
         
         Tujuan mata pelajaran pembuatan telur asin mempersiapkan siswa agar mereka memiliki pengetahuan tentang telur asin.
         Pemberian materi melalui pendidikan perlu di  mulai dengan pengenalan, pemahaman, penguasaan, penerapan sampai pada pembentukan etos kerja.
         Dengan demikian muatan lokal bertujuan :
    • Memperkenalkan siswa terhadap lingkungan yang dapat bermanfaat bagi kehidupan.
    •  Memberikan bekal kemampuan dan keterampilan siswa yang kelak dapat menjadi bekal untuk  hidup di masyarakat dan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
    • Memberi bekal siswa agar dapat menolong dirinya sendiri dan membantu orang tua dalam rangkka memenuhi kebuuhan hidupnya.
    D. Ruang Lingkup

         Muatan lokal pembuatan telur asin adalah mata pelajaran yang memuat aspek pengetahuan, sikap dan keterampilan.
    Telur asin asin dikembangkan untuk di ajarkan pada tingkat pendidikan Sekolah Dasar(SD).
    Kurikulum muatan lokal Telur asin di Sekolah Dasar meliputi :
    • Pemilihan tempat
    • Penyediaan bahan baku
    • Bahan yang di perlukan
    • Alat-alat yang di pergunakan
    • Perbandingan bahan pembuatan
    • Proses pembuatan
    • Hasil dan pemasaran
    • Dampak positif bagi pembuat telur asin.
    E. Rambu-Rambu
    1. Materi isi merupakan pedoman mengajar bagi guru dan merupakan bahan kegiatan yang perlu di pelajari serta di laksanakan oleh siswa mencapai tujuan yang di rumuskan dalam setiap catur wulan.
    2. Bahan kajian mata pelajaran muatan lokal telur asin ini di laksanakan nya bertolak dari praktik, sedang segi teori lebur di dalamnya. 
    3. Sarana dan bahan pengajaran yang tersedia digunakan sebaik mungkin. Apabila sarana kurang lengkap maka dapat di upayakan dari bahan atau alat yang paling sederhana dan tersedia di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitar.
    4. Aspek kreatifitas meliputi semua usaha berkarya yang pada awalnya mengutamakan kebebasan dalam berkarya dengan bahan da  menghasilkan hasil yang memuaskan.